Ruang Isolasi Bertekanan Negatif, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Ruang Isolasi Bertekanan Negatif – Penyakit menular adalah salah satu permasalahan pelik yang membutuhkan penanganan maksimal agar pasien bisa kembali sembuh. Selain fokus utamanya pada kesembuhan pasien, meminimalkan penyebaran pada orang lain juga harus diperhatikan. Maka dari itu diperlukan ruang isolasi bertekanan negatif dalam proses penyembuhannya.

Ruang isolasi ini memiliki beberapa karakteristik tertentu dan konsep kerja yang jelas. Ada alat khusus yang biasa digunakan dalam ruangan semacam ini. Jika ruang isolasi dengan tekanan rendah digunakan untuk pasien, maka ada banyak kelebihan yang bisa didapat. Berikut berbagai penjelasan lengkap mengenai ruang isolasi tekanan rendah:

Apa itu Ruang Isolasi dengan Tekanan Rendah?

Ruang isolasi bertekanan negatif adalah jenis ruangan yang diciptakan khusus untuk mengurangi tekanan dalam ruang. Agar konsep ini berhasil, maka tekanan di luar ruang harus lebih besar dibanding di dalam. Sehingga udara di dalam tidak bisa menyebar dengan mudah meski melewati celah terbuka di sudut ruang.

Penggunaan ruangan jenis ini bukan tanpa alasan. Hal ini dimaksudkan agar virus dan bakteri dari dalam ruang tidak keluar dan menulari orang lain. Karena pada umumnya, ruang isolasi diperuntukkan untuk pasien yang memiliki penyakit menular. Misal Covid-19, cacar, dan berbagai penyakit menular lainnya.

Agar ruangan ini bisa efektif memberi dampak baik bagi pasien, maka diperlukan alat-alat tertentu. Selain itu, penggunaan konsep kerjanya harus baik agar udara yang ada di dalam ruangan tetap bersih. Perawatan ruang isolasi juga perlu diperhatikan dengan baik. Jika semua terpenuhi, maka ruang isolasi dengan tekanan rendah siap digunakan.

Ruang Isolasi Bertekanan Negatif

Beberapa Alat yang Harus Ada di Ruang Isolasi Tekanan Rendah

Untuk menunjang penyembuhan pasien dan agar tidak terjadi penularan, maka ada alat di ruang khusus udara rendah yang harus dipasang. Beberapa peralatan ini sangat penting untuk dipasang di ruang isolasi. Karena jika tidak, maka akan memengaruhi proses penyebaran virusnya. Berikut beberapa alatnya:

1. Hepa Filter

Alat pertama yang harus ada di ruang isolasi untuk penyakit menular adalah Hepa Filter. Alat ini merupakan yang paling penting karena memiliki manfaat yang besar dalam penggunaannya. Manfaat itu adalah untuk menyaring udara dari luar ruangan sebelum masuk ke ruang isolasi. Jadi udara akan bersih dari kotoran dan bakteri.

2. Exhaust Fan

Exhaust Fan adalah alat yang digunakan sebagai media pembuangan udara steril ke ruang terbuka bebas. Jadi setelah udara masuk dan terkontaminasi dengan virus pasien, sebelum dikeluarkan harus disaring ulang. Setelah penyaringan tersebut, udara akan keluar melalui alat bernama Exhaust Fan ini.

3. Magnehelic

Ketiga, ada alat bernama Magnehelic. Alat ini berguna untuk mengukur seberapa besar tekanan yang ada di ruang isolasi. Tanpa adanya alat ini, tenaga medis akan kesulitan untuk menentukan ruang isolasi benar-benar ada di tekanan rendah. Jadi tenaga medis bisa mengukur dan membuat perkiraan untuk tekanan di ruangan dengan alat ini.

4. Filter Karbon

Ruang isolasi dengan tekanan rendah rentan dengan timbulnya bau yang kurang sedap. Maka dari itu, pengadaan filter karbon bisa menjadi solusi dari permasalahan itu. Bau yang kurang sedap bisa dikurangi atau dihilangkan dengan filter karbon ini. Biasanya alat ini dipasang berdekatan dengan Hepa Filter.

5. Lampu UV Bertipe C

Alat terakhir yang pastinya ada di ruang isolasi adalah lampu UV yang memiliki tipe C. Alat ini juga memiliki andil besar dalam meminimalkan penyebaran virus dari pasien ke pasien. Setelah udara disaring ulang dan akan dikeluarkan, lampu UV akan membunuh bakteri bahkan virus yang masih tersisa di udara tadi.

Konsep Kerja Ruang Isolasi dengan Tekanan Rendah

Dalam penerapannya, ruang isolasi bertekanan negatif memiliki konsep kerja tersendiri. Ada tiga runtutan cara kerja yang pasti terjadi pada ruang isolasi. Konsep kerja yang terjadi tentunya tidak terlepas dari peralatan khusus yang sudah terpasang. Berikut urutan cara kerja pada ruang isolasi dengan tekanan yang rendah:

Ruang Isolasi Bertekanan Negatif

1. Udara dari Luar Disaring oleh Hepa Filter

Langkah pertama pada cara kerja ruang isolasi adalah masuknya udara dari luar ke ruang isolasi. Karena pasien membutuhkan udara yang bersih, maka udara tersebut akan disaring terlebih dahulu dengan Hepa Filter. Proses penyaringannya sendiri dilakukan dengan beberapa lapisan penyaring yang ada.

Sehingga udara yang masuk dalam ruangan menjadi steril dari debu, kotoran, bakteri, atau virus sekalipun. Proses penyaringan ini tentunya tidak memerlukan waktu lama. Hepa Filter telah dirancang khusus untuk melakukannya. Asal tidak ada kendala pada alat tersebut, maka udara yang dihasilkan akan jauh lebih bersih dengan cepat.

2. Virus yang Ada di Ruangan Akan Bercampur Udara

Setelah udara disaring dan masuk dalam ruangan, maka pasien bisa menggunakannya untuk proses penyembuhan. Karena pasien dalam ruang isolasi memiliki penyakit menular, maka virus yang ada di ruangan akan mencampuri udara yang masuk tadi. Hal ini tidak dapat dihindari dan pasti akan terjadi.

3. Exhaust Fan Mengeluarkan Udara Setelah Disaring Ulang

Karena udara yang ada dalam ruangan sudah terkontaminasi dengan virus dari pasien, maka sebelum dikeluarkan harus dilakukan penyaringan ulang. Alat pembuangan yang dibutuhkan untuk proses ini adalah alat yang bernama Exhaust Fan. Jadi udara akan disaring ulang kemudian dikeluarkan melalui alat ini.

Penyaringan ulang harus dilakukan dengan alat yang memiliki performa baik. Karena jika tidak, virus yang ada di udara dari ruangan akan ikut keluar. Jika hal ini terjadi, maka virus tersebut bisa menulari banyak orang. Maka dari itu udara harus dibersihkan agar bisa bisa digunakan dengan baik di luar ruang isolasi.

Aturan yang Harus Ditaati di Ruang Isolasi Tekanan Rendah

Meski ruang isolasi tekanan rendah sudah dilengkapi dengan alat yang berjalan lancar, tapi masih ada beberapa hal yang harus diikuti. Beberapa aturan sudah disediakan di tempat-tempat isolasi. Setiap aturan yang ada harus diikuti dengan baik untuk membantu meminimalkan penyebaran virus. Berikut beberapa di antaranya:

1. Menutup Pintu Rapat

Aturan pertama yang harus diperhatikan dalam penggunaan ruang isolasi bertekanan negatif adalah dengan menutup pintu secara rapat. Apabila masuk dan keluar, pastikan pintunya tidak terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan virus keluar. Jadi petugas yang ada dalam ruang juga harus teliti mengenai hal ini.

2. Tidak Keluar Masuk Ruangan Jika Tidak Penting

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sering atau tidaknya masuk ruang isolasi. Jika tidak diperlukan, maka tidak perlu masuk atau keluar ruang terus-menerus. Karena hal ini bisa membuat udara yang terkontaminasi virus semakin memiliki celah untuk menular pada orang lain. Alasan satu ini memang harus diperhatikan dengan baik.

3. Gunakan APD

Ketiga, pastikan siapa pun yang masuk dan keluar ruang isolasi sudah dilengkapi dengan APD. Alat penunjang ini bisa digunakan untuk melindungi diri agar tidak tertular virus yang ada di pasien dan di ruang isolasi. Semakin baik dan lengkap APD yang digunakan, maka akan semakin minim penyebaran virusnya.

Semua hal mengenai ruang isolasi bertekanan negatif sudah dijelaskan secara rinci pada pembahasan di atas. Bagi yang ingin membuat ruang isolasi jenis ini, maka bisa menghubungi kami untuk tahu berbagai layanan beserta harganya. Kami pastikan akan memberi layanan terbaik hingga ruang isolasi selesai dibuat.

PEMESANAN

Silahkan hubungi kami untuk pemesanan dan juga konsultasi mengenai Ruang Isolasi Bertekanan Negatif melalui nomor di bawah ini :

LUKMAN NH
HP/WA 081 288 025 058
E-MAIL Lukman@lukman.co.id

Atau Klik Banner Dibawah

Ruang Isolasi Bertekanan Negatif

Info terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *